Hubungan Berat Badan Lahir dan Panjang Lahir Balita dengan Gizi Kurang di Puskesmas Kebonsari

Penulis

  • Nur Ike Putiara Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
  • Novera Herdiani Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
  • Zidny Nurrochmawati Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Kata Kunci:

Balita, Gizi Kurang, Gizi Buruk, Panjang Bayi

Abstrak

Berat badan lahir dan panjang lahir merupakan indikator penting dalam menilai kondisi kesehatan dan gizi balita. Balita adalah anak usia 0-59 bulan yang sedang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan. Gizi kurang pada balita terjadi karena asupan makanan yang tidak mencukupi kebutuhan nutrisinya, sehingga berdampak pada kesehatan dan pertumbuhan balita. Berat badan lahir dan panjang lahir merupakan indikator penting dalam menilai kondisi kesehatan dan gizi balita Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kebonsari dengan populasi sebanyak 3906 individu. Penelitian ini menggunakan metode pengambilan sampel acak sederhana dan memilih 17 responden sebagai sampel penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara berat badan lahir dan panjang badan lahir dengan kejadian gizi kurang pada balita. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara berat badan lahir dan panjang badan lahir dengan kejadian gizi kurang pada balita. Analisis regresi menunjukkan bahwa sebesar 60,8% variabilitas gizi kurang pada balita dapat dijelaskan oleh variabel berat badan lahir dan panjang badan lahir balita. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam meningkatkan pemahaman tentang faktor-faktor yang memengaruhi gizi kurang pada balita di Puskesmas Kebonsari.

Unduhan

Diterbitkan

2023-06-05

Cara Mengutip

Ike Putiara, N., Herdiani, N., & Nurrochmawati, Z. (2023). Hubungan Berat Badan Lahir dan Panjang Lahir Balita dengan Gizi Kurang di Puskesmas Kebonsari. Jurnal Adijaya Multidisplin, 1(03), 456–464. Diambil dari https://e-journal.naureendigition.com/index.php/jam/article/view/429