Studi Kasus Penggunaan DMPA dengan Kenaikan Berat Badan di Puskesmas Arosbaya
Kata Kunci:
DMPA, Berat Badan, Body Image, Diet, NutrisiAbstrak
Kontrasepsi suntik Depo Medroxy Progesteron Acetate (DMPA)
merupakan metode kontrasepsi hormonal jangka menengah yang diberikan setiap
12 minggu dengan tingkat efektivitas tinggi, namun kontrasepsi suntik DMPA
memiliki efek samping berupa peningkatan berat badan dengan standart
peningkatan berat badan ± 2 kg dalam satu tahun pemakaian. Studi kasus ini
bertujuan menggambarkan peningkatan berat badan pada akseptor kontrasepsi
suntik DMPA.
Metode studi kasus menggunakan deskriptif kualitatif dengan multiple
case design, pengumpulan data melalui wawancara menggunakan kuesioner dan
lembar observasi kartu pengguna KB. Studi kasus dilakukan pada bulan April-
Mei 2024 di Puskesmas Arosbaya, Bangkalan dengan sampel sebanyak 2
responden. Selanjutnya data yang dikumpulkan diolah dalam bentuk deskriptif.
Hasil studi kasus diketahui kedua responden mengalami peningkatan berat
badan dari berat badan awal ketika dilakukan penyuntikan pertama. Berat badan
responden 1 meningkat sebesar 2 kg dalam 10 bulan pemakaian, sedangkan berat
badan responden 2 meningkat sebesar 5 kg dalam 11 bulan pemakaian. Faktor
risiko terjadinya peningkatan berat badan yang dialami kedua responden berkaitan
dengan pola nutrisi. Body image kedua responden positif sehingga cenderung
kurang berupaya mencegah peningkatan berat badan yang tidak sesuai dengan
standart.
Kesimpulan studi kasus diketahui bahwa frekuensi makan makanan cepat
saji, konsumsi camilan berat, dan konsumsi softdrink menjadi faktor risiko
peningkatan berat badan akseptor kontrasepsi suntik DMPA. Kedua responden
memahami bahwa peningkatan berat badan merupakan efek samping pemakaian
kontrasepsi suntik DMPA dan menerima perubahan yang dialami sehingga
cenderung kurang berupaya mencegah kenaikan berat badan yang dialami.